NEWS

Pemerintah Jelaskan Alasan NVIDIA Tidak Invenstasi di Indonesia

Aeprukmana   |   Rabu, 15 Jan 2025


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa Indonesia kehilangan peluang investasi dari Nvidia Corporation, perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat. Nvidia memilih untuk menanamkan investasinya di Vietnam meskipun sebelumnya telah melakukan kunjungan ke Indonesia.

Menurut Bambang, pendiri Nvidia, Jensen Huang, sempat mengunjungi Indonesia pada November 2024 dalam rangkaian tur ke Asia Tenggara. Setelah kunjungan tersebut, Nvidia akhirnya memutuskan untuk menjalin kemitraan dan komitmen pengembangan pusat R&D di Vietnam.

"Nvidia datang ke Indonesia sebelum mereka pergi ke Vietnam. Namun, mereka memilih untuk membuat komitmen investasi di sana. Ini adalah peluang yang hilang bagi kita," ujar Bambang saat berbicara di acara MINDialogue yang digelar di Soehanna Hall, Jakarta, pada Kamis (9/1/2025).

Baca ini juga :


» POCO F7 Pro & POCO F7 Ultra Resmi di Indonesia! Pakai Snapdragon 8 Elite, Jadi Flagship Killer?
» Nvidia Bocorkan Performa Grafis Nintendo Switch 2, Lebih Kencang dengan Ray Tracing dan DLSS
» China Kembangkan Transistor 2D, Prosesor Bisa 40% Lebih Cepat dari Intel
» CEO Nvidia Akui Keunggulan Huawei di Tengah Tekanan AS
» Google Bayar Rp 462 Miliar untuk Selesaikan Gugatan Diskriminasi Rasial

Bambang menyoroti bahwa penyebab utama hilangnya investasi tersebut adalah tantangan perizinan usaha yang masih rumit di Indonesia, sebuah masalah yang disebutnya sebagai persoalan klasik.

"Sebagian besar keluhan investor asing (FDI) dari berbagai sektor, termasuk teknologi, masih terkait dengan lamanya proses perizinan yang kompleks dan berbelit-belit. Selain itu, isu perpajakan juga menjadi perhatian umum," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa bagi para investor, insentif fiskal bukanlah faktor utama. Sebaliknya, yang lebih mereka cari adalah kemudahan dalam kebijakan dan penyederhanaan birokrasi. Masalah administratif yang rumit sering kali mendorong investor untuk memilih negara tetangga seperti Malaysia atau Vietnam.

"Kita masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam memperbaiki proses perizinan serta tata kelola administrasi dan birokrasi yang berhubungan dengan investasi. Ketika investor menghadapi hambatan masuk di Indonesia, mereka langsung memindahkan rencana investasi mereka ke negara lain," pungkas Bambang.

Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru