Amerika Serikat kembali menyoroti pasar Mangga Dua, Jakarta, sebagai salah satu pusat peredaran barang bajakan. Dalam laporan resmi bertajuk 2024 Review of Notorious Markets for Counterfeiting and Piracy, pemerintah AS menyebut kawasan ini sebagai hambatan serius dalam hubungan dagang bilateral.
Mangga Dua dinilai masih menjadi "surga" bagi produk palsu seperti tas, dompet, mainan, barang kulit, hingga pakaian. Meski pemerintah Indonesia telah mengambil langkah penindakan, laporan dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) menyebut upaya tersebut masih belum cukup.
USTR menyayangkan lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku penjual barang bajakan di sana. Surat peringatan yang diberikan dinilai tidak efektif, dan minimnya tindakan pidana menjadi sorotan utama. AS meminta Indonesia melakukan tindakan yang lebih tegas melalui Satgas Penegakan HaKI.
Baca ini juga :
» Pengadilan Amerika Serikat Nyatakan Google Dominasi Pasar Iklan Digital Secara Ilegal!
» Nvidia Rugi Rp 92 Triliun Akibat Larangan Ekspor Chip AI H20 ke China
» Eks Karyawan Bongkar Dugaan Mark Zuckerberg Bocorkan Rahasia AS ke China
» Rusia dan China Kembangkan Teknologi untuk Menghadapi Dominasi Starlink
» Intel dan TSMC Sepakat Dirikan Perusahaan Chip Bersama di AS
Dokumen ini merupakan bagian dari tinjauan perdagangan tahunan AS berjudul 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers. Selain Indonesia, laporan tersebut juga menyoroti Malaysia dan Thailand, terutama kawasan Petaling Street di Kuala Lumpur dan MBK Center di Bangkok, yang juga dinilai sebagai titik peredaran produk palsu.
Kritik ini mencerminkan kekhawatiran pelaku usaha AS terhadap dampak ekonomi dari pembajakan dan pemalsuan yang masih masif di kawasan Asia Tenggara, khususnya di pasar-pasar populer seperti Mangga Dua.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame