KotakGame

Varya ternyata hadir karena dipanggil oleh sesosok ratu, siapa dia? Berikut adalah kisahnya..

Kisah Varya bermula dari suatu tempat jauh di atas langit. Di sana ada sebuah pulau yang menjaga perpustakaan suci dari paparan energi jahat Churn. Tempat tersebut bernama the Anvil. Suatu hari di sekitar the Anvil ada sebuah gagak yang sudah terinfeksi energi Churn menggila mengelilinginya.

Ketika gagak tersebut menggila di sekitar the Anvil, di dalamnya ada sebuah kristal besar yang bergerak melingkar di pusat perpustakaan suci tersebut. Di sekitar kristal tersebut ada banyak buku yang memiliki mata dan menatap sang gagak tersebut. Dalam kristal hidup sesosok pria tua yang dijuluki He of the Two Faces, Worldseer. Ia hanya diam tak bergeming, lalu salah satu buku yang melingkarinya terangkat dan membuka halaman pertama yang hanya kosong saja.

Baca ini juga :

» Vainglory: Legion Of One Akan Hadir Untuk Kamu Yang Sudah Kangen Dengan Vainglory
» Update Terbaru Vainglory! Cross-Platform, Pemain PC dan Smartphone Akan Ketemu Dalam Satu Game
» Super Evil Megacorp akan Menghadirkan Vainglory Versi Windows dan Mac Awal Tahun 2019
» Tak Ingin Tertinggal, Secara Resmi Vainglory akan Hadir di Platfom PC!
» Hero Baru Vainglory, Anka si Assassin Lincah dengan Dagger Mematikannya!

Tak lama the Worldseer berkata dan kata-katanya tampil di halaman buku tersebut.

"Ketika Well of Power di perut Mont Lille mulai membesar lagi karena hidup yang dikandungnya, the Eventides akan membangkitkan sang ratu petir untuk mempertahankan the Calm. Menghadapi kebangkitan energi Churn, sang ratu akan mempersiapkan pasukan yang hebat dan meminta kesetiaan absolut dari rakyatnya."

Sang gagak gila tersebut terus menghantam kristal terus dan terus, berteriakn kepada dua wajah the Worldseer yang di mana satunya sedang mengawasi masa lalu dan yang lainnya sedang mengawasi masa kini. Kristal tersebut jadi menghijau ketika sang gagak menyentuhnya, tapi lalu menjadi bening kembali.

Tak peduli, the Worldseer kembali menulis ke dalam buku tersebut

"Ketika ia (perempuan) benar-benar sedang sangat butuh bantuan, sang ratu akan memanggil bantuan, tak hanya dari dunia orang-orang hidup, tapi juga dari neraka dan dari the Anvil, tempat yang tak bisa diraih oleh energi Churn. Untuk memastikan kerja samanya, dia mengirim dua gagak dari bawah dan dari atas untuk mengirimkan pesannya.”

Sambil batuk mengeluarkan asap hijau, sang gagak menghebuskan nafas terakhirnya sambil meneriakkan, "Yang terjadi di bawah, terjadi pula di atas! Yang terjadi di bawah terjadi pula di atas!”

Melanjutkan, Worldseer mengatakan, "Sebagai tanggapan, Worldseer, King of the Anvil, memanggil Varya, bentuk hidup dari petir, untuk mempertahankan Eventide Empire dari serangan energi Churn, karena permintaan ratu tak bisa dibiarkan..”

Buku tersebut melayang mengarah ke sang gagak. Mata di buku tersebut menatap tajam kepada sang gagak seiring halamannya bergetar, sobek, lalu melipat dirinya sendiri. Sementara sang gagak hanya melihat saja, buku tersebut menekuk dan mengisut lalu berubah bentuk menjadi sosok Varya!

Varya membuka tangannya, dan langit di sektar the Anvil langsung bergemuruh. Varya menatap sang Worldseer, namun dia hanya diam saja, tidak lagi menulis apapun. Varya pun melangkah keluar ke tepi kristal di dalam the Anvil, sang roda kehidupan dan kematian, cinta dan peperangan. Churn dan ketenangan telah bersiap pergi ke bumi, sambil di atasnya petir berkumpul di awan dan bergemuruh.

"Ke dalam peperangan aku kembali", kata Varya sambil gemuruh petir berkumpul mengelilingi dirinya, lalu mengirim Varya secepat cahaya turun ke permukaan bumi!

Akan berlanjut ...

(KotakGame)